Header Ads

Demi Jabatan dan Kekuasaan, Nyawa Rakyat Melayang


Poto : ilust perang suku
Beberapa tahun yang lalu, ketika melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah di Kab. Puncak. Pengumuman hasil pleno tingkat KPU daerah membawa ketidakpuasan pada massa pendukung A. hingga menyerang massa pendukung  B yang dinyatakan unggul suaranya pada penggumuman KPUD tersebut. Perang suku tersebut menewaskan puluhan nyawa masyarakat dan ratusan korban luka-luka akibat terkena anak panah. Itu semua terjadi demi kepentingan jabatan bupati.
Keputusan presiden untuk melaksanakan pemilihan serentak 11 kepala daerah dan 1 kota di papua tahun 2017 bulan februari, peristiwa yang pernah dialami oleh Kabupaten Puncak, mengulang di Kabupaten Intan Jaya. Perang tersebut berlangsung selama 3 hari, Demi mengamankan kepentingan jabatan bupati dan wakil bupati, banyak nyawa manusia intan jaya menjadi taruhan diatas busur dan panah serta beberapa rumah wargapun terbakar. Peristiwa tersebut dilihat sangat nyeri dan tidak manusiawi.
Aparat keamanan yang didatangkan dari pemerintah propinsi dan pusat untuk mengamankan pilkadapun tidak berhasil memadamkan situasi yang kian membara. Aparat hanya menjadi penonton setia dalam peristiwa itu, akhirnya korban yang meninggal maupun luka-luka makin bertambah. Pada situasi seperti ini, pihak ketiga akan memanfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk mengahabiskan orang asli papua sesuai misi colonial NKRI yang ada di atas seluruh tanah papua barat ini.
Paling tidaknya sebelum melaksanakan pilkada, pihak-pihak berwenang membangun kesadaran, memberikan pemahaman dan sosialisasikan terkait Peraturan Pemilu Kada di setiap komponen warga masyarakat desa maupun kota. Supaya mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak inginkan oleh semua orang. Kurangnya pemahaman sehingga menimbulkan menanamkan rasa iri hati, dengki, marah dan dendaman antara lawan politik sampai habisnya masa kepemimpinan bupati terpilih bahkan sampai mereka mati.
Berharap supaya pemilihan badan legislative dan eksekutif berikutnya tidak lagi terjadi peristiwa seperti kasus ini, cukup sekali terjadi di Kab. Intan Jaya menjadikan suatu pelajaran bagi Intan Jaya dan untuk seluruh pelosok tanah air papua.
Untuk membangun dan memajukan suatu daerah, takdirnya ada ditangan putra daerah sendiri, bukan ditangan orang lain atau pendatang. Orang lain datang hanya untuk mencari kekayaan tetapi orang asli daerah mencari nama baik dalam kepemimpinannya.

Geen opmerkings nie

Kami menghargai masukan dari anda. Mohon beri tahukan kepada kami apabila terdapat kekeliruan untuk perbaikan blog kami.

Aangedryf deur Blogger.