Header Ads

Hutan Intan Jaya Menjadi Lahan Bisnis Oknum Tertentu


Kehidupan masyarakat sosial, kebutuhan yang paling mendasar adalah ekonomi, kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Manusia tidak bisa beraktivitas sementara kebutuhan tersebuat belum terpenuhi. Kebutuhan manusia kushusnya di papua, bisa dikatakan masih tergantung pada alam semesta. Jadi, dimana manusia itu berdomisili, ia harus bekerja mengelolah alam untuk keberlangsungan hidup dalam menjamin keluarganya.
Hutan intan jaya yang dulunya mengandung sumber kehidupan artinya bahwa di dalam perut hutan itu menyimpan segala jenis makanan dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan bahan kebutuhan yang lainnya. Namun yang terjadi sekarang, Sisa-sisa pohon yang ditinggalkan oleh PT. Irjana Extra Mineral Pada tahun 1987, telah ditebang satu per satu oleh agen kapitalis (pemerintah daerah) yang tujuannya untuk kebutuhan pembangunan (seperti kantor dinas, rumah-rumah dinas dan lainnya). Kini benar-benar hutan intan jaya menjadi lahan bisnis bagi oknum-oknum tertentu bersama pengusaha kayu. Akibatnya masyarakat Intan Jaya kehilangan hutan dan segala isinya yang sudah ciptakan oleh Sang Pencipta.
Salah satu contoh ; yang sedang terjadi di pusat kota intan jaya, masyarakat sekarang harus beli kayu lagi di mebel kayu setempat untuk membangun rumah sendiri, padahal ini di daerah dan tanah kelahirannya sendiri. Dan masih banyak contoh kasus lain lagi yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar oleh agen kapitalis ini.
Juni 2011, untuk mengantisipasi terjadinya berbagai kemungkinan yang berdampak negative di intan jaya dari tindakan pemerintah maupun perusahaan, kaum terpelajar yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Independent Somatua Intan Jaya (KOMISI), sesuai visi dan misinya sudah melakukan sosialisasi mengenai perlindungan dan keselamatan terhadap alam dan manusia Intan Jaya. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan mulai dari tingkat kampung-kampung sampai ibukota Kab.Intan Jaya. Secara pribadi perorangan juga sudah memberikan pemahaman di setiap keluarga-kaluarga yang menerima kehadiran KOMISI.
Hal ini sangat memprihatinkan dan perluh diperhatikan dari pihak-pihak terkait terutama dari dinas-dinas terkait dan kaum terpelajar  untuk berpikir bagaimana mengorganisir  masyarakat dari keluarga-keluarga dan kampung-kampung, agar masyarakat memahami, menjaga dan mengolah alam dengan baik, demi kepentingan kolektif di setiap kampung mereka. Jika alam masih terus dalam keutuhan dan dijaga baik dari sekarang, maka kehidupan seribu generasi akan lebih baik.



Geen opmerkings nie

Kami menghargai masukan dari anda. Mohon beri tahukan kepada kami apabila terdapat kekeliruan untuk perbaikan blog kami.

Aangedryf deur Blogger.